Yogyakarta, CNN Indonesia —
Mantan calon presiden Anies Baswedan akan terus menjalankan gerakan perubahan sekalipun sejumlah partai politik pengusungnya pada Pilpres 2024 masuk ke kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ya, kan kita akan jalankan terus gagasan perubahan ini sambil kita menjaga jejaringnya, silaturahminya jaga terus,” kata Anies usai menghadiri acara Syawalan bersama yang diselenggarakan Keluarga Besar Alumni HMI MPO di Grha Sarina Vidi, Sleman, DIY, Minggu (28/4).
Kendati demikian, Anies enggan untuk mengomentari langkah parpol pengusungnya, yakni NasDem yang memutuskan bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Demikian pula PKB yang diklaim telah mendapat lampu hijau untuk masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih memilih untuk mengapresiasi kinerja relawan berbagai daerah untuk memenangkan AMIN pada Pilpres 2024.
“Perjuangan yang telah dikerjakan kemarin itu luar biasa, kenapa? Karena bahan bakarnya itu ketulusan keikhlasan, bukan bermodalkan uang dan kekuasaan, tapi bermodalkan ketulusan keikhlasan yang menggerakkan di mana-mana. Itu sebabnya kami berbangga, bersyukur dengan apa yang kemarin kita dapat sebagai dukungan. Perjalanan masih panjang,” ungkapnya.
Dalam sambutan acara tersebut, Anies mengaku enggan berandai-andai perihal masuk tidaknya ke dalam kabinet pemerintahan sepanjang memang belum ada tawaran. Namun, di luar semua itu gagasan perubahan yang ia gaungkan selama gelaran Pilpres 2024 masih jauh lebih berharga.
“Jadi saya bilang, saya akan jawab ketika ada peristiwanya. Tapi kalau jika-jika, saya nggak mau jawab. Saya akan katakan, saya akan terus berada di jalur perubahan. Kan jalur perubahan itu bukan soal kabinet dan tidak. Jadi jangan dibelokkan begitu, sekadar kabinet dan tidak. Kenapa, gagasan perubahan kita jauh lebih besar daripada urusan berada di dalam dan di luar kabinet,” tegasnya.
Anies menuturkan jika raihan 40 juta suara yang dikantonginya bersama Muhaimmin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024 adalah cerminan pemilih yang mengedepankan pengetahuan, keyakinan. Bukan sekadar asal coblos dan inilah yang menjadikannya karakter pemilih paslon 01, Anies-Cak Imin (AMIN).
Anies pun menyadari bahwa 40 juta suara ini mengharapkan adanya konsistensi di dalam perjalanan mewujudkan gagasan perubahan. Dia berharap, suara-suara itu terus membesar seiring berjalannya waktu dan munculnya generasi baru pemilih.
“Karena 40 juta ini menginginkannya adalah konsistensi di dalam perjuangan, kelempangan di dalam membawa gagasan perubahan ketika muncul landscape-landscape yang baru,” ujar Anies.
“Karena itulah kita bersama-sama di sini mengukuhkan niat kita untuk terus konsisten di dalam jalur perubahan, jadi kita harus terus ke sana. Sambil kita terus pikirkan sama-sama format detail langkahnya bagaimana,” sambung dia.
Meski demikian, Anies menyatakan untuk saat ini dirinya masih perlu rehat sebelum memutuskan langkah politiknya di masa yang akan datang.
Rehat yang ia maksud adalah menghimpun energi baru dengan cara makan, minum, istirahat sebelum ‘jalan’ lagi memetakan konstelasi perpolitikan.
“Kita rehat sebentar, tengok peta baru, tengok rute baru, tengok potensi-potensi baru. Tapi, gagasan yang diemban tidak boleh diturunkan, rencana yang sudah di pundak tidak boleh dihentikan, itu harus kita bawa terus ke depan,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan siap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memenangi Pilpres 2024. Menurut Paloh, sikap itu merupakan keputusan kolektif kolegial partai.
Pernyataan tersebut disampaikan Paloh usai menemui bertamu ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (25/4) malam.
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sekailigus pasangan Anies pada Pilpres 2024, menyatakan bakal bekerja sama dengan Prabowo Subianto di pemerintahan selanjutnya.
Muhaimin menyampaikan itu usai menerima kedatangan Prabowo di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/4). Cak Imin ingin kerja sama di parlemen dan eksekutif selama ini dilanjutkan.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut Prabowo bahkan memberikan lampu hijau kepada partainya untuk masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.
“Hijau tua lah (lampu hijau masuk kabinet) kan kesini (PKB). Kalau disebut hijau, hijaunya hijau tua lah,” kata Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
Jazilul menduga Prabowo akan memprioritaskan PKB untuk diajak bekerjasama dalam pemerintahan.
(kum/isn)